Analisis Pekerjaan

Analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas kerja pokok di dalam sebuah posisi serta kualifikasi yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Analisis pekerjaan haruslah dilaksanakan sebagai langkah awal dalam proses perekrutan. Analisis pekerjanaan mencakup tiga komponen, yaitu : 1. Deskripsi pekerjaan Deskripsi pekerjaan menjelaskan dalam bentuk tertulis mengenai nama pekerjaan, apa yang akan dilakukan, di mana akan melakukannya, dan bagaimana melakukannya. Walaupun format deskripsi pekerjaan sangat variatif, sebagian besar deskripsi pekerjaan berisi seksi-seksi mencakup hal-hal berikut : nama pekerjaan, ringkasan deskripsi pekerjaan, daftar tugas dan tanggung jawab, dan penjelasan hubungan organisasional yang terkait dengan pekerjaan. 2. Spesifikasi pekerjaan Spesifikasi pekerjaan menetapkan kualifikasi minimal yang dapat diterima yang harus dimiliki oleh pemangku jabatan untuk melaksanakan pekerjaan secara berhasil. Spesifikasi pekerjaan mengidentifikasi pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, sertifikasi, dan kemampuan yang dibutuhkan untuk menunaikan pekerjaan secara efektif. 3. Standar kinerja pekerjaan Analisis pekerjaan menyediakan suatu ringkasan kewajiban dan tanggung jawab pekerjaan, hubungannya dengan pekerjaan yang lain, pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan, dan kondisi kerja di bawahnya pekerjaan tersebut dilaksanakan. Hasil analisis pekerjaan merupakan masukan terhadap banyak aktivitas sumber daya manusia. Analisis pekerjaan yang disusun, dirancang, dan diimplementasikan dengan baik berpotensi menyediakan basisi informasi yang berfungsi tidak hanya satu tujuan, tetapi beberapa tujuan. Manfaat analisis pekerjaan adalah untuk : desain organisasi, telaah dan perencanaan kinerja pegawai, suksesi manajemen, pelatihan dan pengembangan, jalur karir, kriteria seleksi, dan evaluasi pekerjaan. Analisis pekerjaan bertujuan untuk menyediakan bagi manajemen suatu pemahaman yang mendalam tentang isi dan persyaratan sebuah posisi atau pekerjaan. Tahap analisis pekerjaan terdiri dari : 1. Mempelajari organisasi 2. Menentukan pekerjaan yang akan dianalisis 3. Membuat kuesioner analisis pekerjaan 4. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan. Karena analisis pekerjaan merupakan batu penjuru untuk semua fungsi sumber daya manusia, kebutuhan akurasi dan aktualisasi setiap posisi di dalam organisasi adalah penting. Aspek pekerjaan yang dapat dianalisis meliputi : keluaran pekerjaan, aktivitas tugas yang dilakukan, kompetensi, struktur balas jasa. Teknik pengumpulan informasi analisis pekerjaan yang dapat digunakan meliputi : observasi, wawancara, kuesioner, dan catatan harian karywan. Tidak satupun dari teknik tersebut yang terbaik pada semua situasi, masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Teknik yang tepat pada setiap situasi akan tergantung pada sejumlah faktor, seperti bentuk pekerjaan yang sedang dianalisis, sumber daya yang tersedia untuk pelaksanaan analisis pekerjaan, dan ukuran organisasi. Kriteria teknik analisis pekerjaan meliputi : 1. Keandalan 2. Validitas 3. Kemamputerimaan 4. Daya guna Secara umum terdapat dua pendekatan untuk meneliti jabatan manajerial, yaitu : pendekatan isi perilaku dan pendekatan aktivitas pekerjaan. Pendekatan isi perilaku mencari jawaban terhadap pertanyaan : “perilaku biasa apa yang manajer terlibat ketika mereka melaksanakan tanggung jawabnya?”. Sedangkan pendekatan aktivitas pekerjaan mempertanyakan : “Aktivitas atau proses apa yang biasa ditemukan di antara pekerjaan-pekerjaan manajerial?” Deskripsi pekerjaan merupakan produk yang pertama dan langsung dari analisis pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah dokumen yang menyediakan informasi mengenai kewajiban, tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan. Tujuan deskripsi pekerjaan adalah menyediakan informasi oraganisasional dan struktural disamping informasi fungsional. Spesifikasi pekerjaan menentukan persyaratan minimal yang dapat diterima yang dibutuhkan dari karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Spesifikasi pekerjaan haruslah hanya mencakup kualifikasi yang jelas-jelas berhubungan dengan kinerja pekerjaan. Tujuan spesifikasi pekerjaan adalah untuk menentukan karakteristik personalia yang sahih untuk penyeringan seleksi, dan penempatan. Standar kinerja pekerjaan menentukan tingkat kinerja pekerjaan yang diharapkan dari pemegang pekerjaan tersebut dan kinerja terhadapnya pelaksanaan pekerjaan diukur. Standar kinerja pekerjaan berfungsi : menjadi tujuan dan sasaran usaha karyawan dan merupakan kriteria ukuran kesuksesan suatu pekerjaan. Desain pekerjaan adalah proses penentuan tugas yang akan dilaksanakan, metode yang akan digunakan untuk melaksanakan tugas tersebut, dan bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lain didalam organisasi. Desain pekerjaan memadukan isi pekerjaan, balas jasa, dan kualifikasi yang disyaratkan untuk setiap pekerjaan dengan cara yang memenuhi kebutuhan karyawan maupun organisasi. Teknik desain pekerjaan meliputi : 1. Simplikasi pekerjaan 2. Rotasi pekerjaan 3. Pemekaran pekerjaan 4. Pemerkayaan pekerjaan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUALITAS LULUSAN

Manajemen Sumber Daya Manusia